Rabu, 15 Juni 2016

"SOK INGGRIS"

Hola amigo! Di blog kali ini gua bakal share tentang pengalaman gua dengan bahasa inggris. I gotta admit, i was terrible at english. Really. (and now i might be still idk)

Jadi, dulu itu gua parah banget inggrisnya! Banget! Jelek buanget! Sangat menjijikan! Pfft. Now? Yaaahh lumayan lahhh ngerti-ngerti dikit... Gak seburuk dulu inggrisnya wkwkw..
Dulu waktu kecil, gua inget banget pas kelas 1 SD, gua di les-in Bahasa Inggris sama orang tua gua. Dulu gua masih tinggal di Bogor, dan nama tempat les nya itu BBC. Well, gua diajarin caranya menyapa, menjawab pertanyaan, memperkenalkan diri, serta vocabularies. Yaahhh masih terapan yg basic lah yaaa... Kayak "how are you?", "i'm fine. thank you.", "my name is...", "there's a monkey..", "i have a car.." dan lain-lain. Tapi, kok gua gak tetep gak ngerti yah Bahasa Inggris? Kenapa gua seakan-akan masih 'buta'?

2 tahun kemudian, gua sekeluarga pindah LAGI ke Jakarta, karena emang nyokap asal Jakarta. Bokap gua punya kerjaan baru dan mereka mulai sibuk. Jadi, gua gak pernah di les-in Bahasa Inggris lagi.

Gua masih inget, waktu kelas 5 SD, pulang sekolah, gua (ditemani nyokap) pertama kalinya main ke rumah temen sekelas gua. Sebutlah namanya Putri. Di rumah Putri, gua main barbie sama Putri sampe berjam-jam. Dan yang lu mesti tau, si Putri ini kalau main Barbie pake bahasa inggris! Gua gak tau dia asal-asalan atau emang bisa karena gua gak ngerti bahasa inggris pada waktu itu, tapi menurut gua dia jago gitu inggrisnya. Diajak main barbie pakai bahasa inggris, gua jadi kayak dungu. Dia ngomong banyak, gua cuman "yes", "no", "thank you", "i love you" -___-.
Nyokap gua yg agak kagum sama kemampuan Inggris dia, nanya ke nyokapnya Putri. Nyokapnya Putri pun ngejelasin kalau Putri gak pernah ngeles Inggris. Darimana dia belajar? Dari TV. Oh, oke.. Jadi, si Putri ini suka banget sama serial tv Hannah Montana. Naahh nyokapnya Putri menyarankan nyokap gua untuk pasang TV parabola yang ada channel-channel dari luar negeri, khususnya Disney Channel. Selain edukatif dan menghibur, channel-channel luar negeri juga mengasah kemampuan bahasa asing, khususnya Inggris. Tanpa pikir panjang, 2 hari kemudian nyokap gua pasang TV parabola.
Bener aja, gua gak bisa lepas dari tontonan channel tv parabola. Sehari-hari yang gua pantengin udah pasti Disney Channel, Nickelodeon, Animal Planet, National Geographic, dll. Lebih edukatif ternyata. Kemampuan berbahasa Inggris gua pun makin terasah semenjak gua ngikutin serial TV Disney, seperti; Hannah Montana, High School Musical, Suit Life Zac and Cody, dll.
Tapi, walau begitu, bisa dibilang Inggris gua masih 'cacat'. Jauh banget dari sempurna. JAUH. BANGET. 

Beranjak remaja, Putri pindah sekolah dan gua akhirnya berbaur dengan yang lain khususnya anak-anak cowo. Saat itu jaman-jamannya hape yg ada musik playernya. Gua dan temen-temen cowo mulai saling sharing lagu, entah itu lagu indonesia ataupun barat. Dan gua suka banget lagu-lagu barat. Lagu-lagu barat bisa dibilang lebih catchy dan pada saat itu, kalo denger lagu barat tuh kayak keren gitu. Akhirnya gua sok sok-an nyanyi lagu barat yang gua buat sendiri liriknya. Gokil kan? Jadi, karena waktu itu gua masih bego banget dan gak kepikiran buat nyari lirik lagu di internet, jadi gua dengerin tuh lagu, di pause setiap 1 kalimat, terus gua tulis liriknya dengan ngasal. Gua kasih contoh.


Lagu Akon - Right Now (Na Na Na)
Is been so long, i heaven see your face
And a be strong, but this street is having weshingwey
....
Reff: i wanna be up right na na na (2x), is we never rod ap right na na na, we middle like up right na na na....
  

Oke. Jadi gitu. Kacau kan? Banget! Weshingwey ape coba? "Udahlah, yang penting kedengerannya gitu, gak bakal ada yg engeh juga kalo sambil gua nyanyiin....." itu di pikiran gua.

Masa-masa peralihan dari kelas 6 akhir sampai SMP pun dimulai. Masa-masa alay. Masa-masa gua baru ajaa kena Bieber Fever. Masa-masa kejayaan seorang Justin Bieber. Inilah masa pubertas terindah. Kenapa? Karena adanya Justin. #Lolz. Dan karena dia, gua jadi sering buka Internet. Pertama kali gua cari lagu Baby dan ada liriknya di internet. Sampe sekarang, gua cari lagu serta lirik lagu apapun di internet. Gua jadi gak lagi ngarang indah lirik dan mulai nyanyi pake lirik asli. #IYEDAHIYE

Masa-masa ABG itu dimana semua anak ABG bikin facebook, bikin twitter, dll. Saking alaynya, apapun yg terjadi kadang langsung gua post di sosial media tersebut. Yg ngeselinnya, gua sering ngepost status pake bahasa inggris. Padahal, inggris gua kacau. Banget. Gua tau orang ngeliatnya muak. But who cares? I love english like crazy. And i was confident. I thought my English was good. But the truth is, not even close to 'good'.

Dibawah ini beberapa penampakan saat gua masih ALAY dan sok-sok'an Inggris di sosial media.

Well ini jaman SMP, lagi curhat di fesbuk, jamannya genk-genk-an.

"There is"? Isn't supposed to be "These are"? And also, it's "Their voices" not "They're voice". Bitch you were bad at it xD

And now i realize that i was wrong. WRONG at typing in English xD. LOL.

haha

Uhm, not bad, eh?

Ini ketika fangirling di twitter. 'BELIVE'. hahahahahahahah

Gua masih gak percaya gua dulu begini. Kok dulu pas bikin tweet ini, gak ada yang aneh ya?

Such a thirsty fangirl... Justin nangis kayaknya pas baca ini...

Sok asik lo ah

Udah alay sok inggris lagi eww


Oke. Jadi kira-kira seperti itu masa ke"sok-inggris-an" gua. Sebenernya masih banyak, tapi gua milih yang kira-kira paling bikin mual ajaa. 
Dari setiap gua buat status/tweet berbahasa inggris, ada beberapa oknum orang yang comment. Bilang katanya gua sok Inggris. Gua akuin, iya. Gua sok inggris pada waktu itu.

TAPI..........

Dari 'sok inggris' itu, lu jadi bisa berbahasa Inggris beneran! Kok bisa? JELAS. Di saat gua 'sok inggris' itu, sebenernya gua sambil belajar. Ada kalanya sebelum gua ngetweet/buat status berbahasa inggris tersebut, gua cek kamus terlebih dahulu. Gua jadi tau artinya ini dan artinya itu. Emang sih kalimat gua salah. Tapi lama-lama kalo lu sok-sok-an Inggris, lu bakal bisa beneran! TRUST ME~

Dan yang dapat kalian petik dari post gua ini, sebenernya kemampuan Inggris lu lebih terasah di media elektronik daripada di tempat les atau melalui pelajaran di sekolah. Banyak-banyak nonton film berbahasa Inggris dan dengerin lagu berbahasa Inggris justru LEBIH CEPAT bikin lu pinter bisa bahasa Inggris daripada lu ngeles. Disini sebenernya, peran internet juga perlu. Apalagi kalau lu aktif di sos-med dan temen sos-med lu banyak orang luar negerinya.

Film dan musik, selain membuat kita bisa Inggris, juga membuat kita tau perbedaan Bahasa Inggris itu sendiri. Misalnya, cara ngomongnya Harry Potter sama cara ngomongnya Brad Pitt beda, kan? Si Brad Pitt ngomong kesannya kayak bahasa Inggris koboi. Begitu juga Adele sama Katy Perry pas nyanyi pasti Inggris nya beda. (akan gua jelaskan di post gua mendatang). Itu karena adanya perbedaan aksen dari orang Inggris dan orang Amerika.

Kunci utama belajar Inggris adalah bisa translate terlebih dahulu. Dan cara translate tercepat ada di film dan musik barat. Gak percaya? Bisa dicoba sendiri :) Tapi inget, semua butuh proses. Gua pun butuh bertahun-tahun untuk bisa ngerti bahasa Inggris. Emang sih, bahasa Inggris gua gak perfect 100%. Jauh banget dari perfect malah. Tapi seenggaknya gua ngerti sedikit demi sedikit. Itu semua karena film dan musik. Gua sekarang-sekarang ini lagi mencoba nonton film full tanpa teks. 

Fakta yang gak bisa dibantah adalah, ketika kita menyukai satu bahasa, kita akan mengerti bahasa itu. Contohnya?
Kpopers, otomatis mereka tau beberapa kosa kata bahasa korea, karena mereka mengidolakan orang korea. Atau para fans Anime/Jpop. Mereka pasti tau beberapa kata dari bahasa Jepang. Ini adalah fakta. Sama juga orang-orang yang bisa matematika, mereka pasti menyukai matematika. Karena itu, mereka bisa. Jadi, gua berani bilang, kita gak bakal bisa bahasa Inggris kalau kita gak suka bahasa Inggris.

Inget, belajar bahasa Inggris gak perlu cari tempat les, beli kamus serta buku setumpuk. Cukup suka nonton dan suka dengerin musik. Siapa yang gak suka? Bedanya, bahasa di film dan musiknya diupgrade jadi bahasa inggris xD it's way more fun!

"tapi vel, kan waktu lu ngeles masih kecil banget, masih kelas 1, ya jelaslah lu kurang ngerti walaupun di les-in!"

Gua punya adik kecil kelas 1 SD. Dia gak pernah ngeles, tapi pronunciation sama penguasaan vocabulary nya lebih bagus daripada waktu gua kelas 1 SD dan ngeles. Kenapa? Adik gua ini suka banget nonton film berbahasa Inggris, khususnya animasi keluaran Disney. Dia juga suka dengerin lagu berbahasa Inggris. Dia kalo lagi main sama temennya, suka sok-sok-an gitu ngomong Inggris. Dia pun sekarang bisa introduce herself in English. Itu semua karena film dan musik yang sering gua kasih tau ke dia. 
The point is, kita SUKA dulu, baru BISA. Kita BISA dulu, baru PINTER.

Jadi, kalau lu sekarang sok kebarat-baratan, nontonnya film barat, dengerinnya musik barat, bikin status sok Inggris tapi salah dan lu di 'judge'... DON'T STOP! Lanjutkan! Karena itu adalah proses. Tapi, jangan lupain kebudayaan sendiri juga ya, westernisasi dapat disaring kalau kita bijaksana kok.

Okaaayyyy! Thanks for reading. Maaf ya kalau ada salah kata :D
See you guys in the next post!! x

Rabu, 01 Juni 2016

ngerantau.

HEEEEEEEELLLOO! *sapaan ala-ala marcus butler* *pada gatau marcus butler*
OK. LANJUT!
Post kali ini gua bakal sharing about my experience ever since i left the city...you! got a reputation for yourself now ~ *joget hotline bling* #kokmalahgini_- 
Oke. Tentang pengalaman gua "ngerantau". Oh ya sebelumnya gua mau ngucapin selamat buat anak-anak seangkatan gua (especially those troublemakers out there who were born in 1998). (kok troublemaker?) lah anak '98 emang troublemaker kan? lahirnya aja pas kerusuhan. HAHAHA :") Yap! Selamat buat kita karena udah resmi jadi mahasiswa baru alias maba, uyeeee!! Semoga nanti kita bisa lulus dengan IPK yang baik daaaaannn dapat mewujudkan cita-cita serta membahagiakan orangtua kita. AMIIIIINNN.....

Sebenernya, sebelum bikin post ini, gua tadinya mau ngeshare pengalaman tentang ospek di kampus. Tapi, terlalu banyak dan terlalu berkesan #asek. Sehingga, berpotensi blog akan sangat panjang hingga beberapa chapter. Jadi, kemungkinan gua gak akan post atau gua post tapi nanti muehehehe :p #pentingbetyak

Jadi, about ngerantau. Di kampus gua sendiri (unpar), banyak banget anak rantau di luar Bandung. Termasuk, gua. Gua dari cikarang, kalo lu 'pembaca setia' blog gua #azek pasti tau deh gua dari mana, dan kenapa milih kuliah di Bandung. Yaaaa, emang, Cikarang deket. Malah jauhan Jakarta-Bandung daripada Cikarang-Bandung. Ah, gak ekstrim lah rantaunya. Biasa aja. Deket. Paling cuman 2 jam perjalanan via tol. Okay, i accept that. Banyak temen yang gua tau, mereka berasal dari luar Jawa, yaaa propinsi lain deh. Ada yang dari Sumatera, Sulawesi, bahkan sampai ke Papua pun ada. Yaaa itulah kampus gua, heterogen bgt gitu deh #pamerdikityakak HAHAHAH. 

Yang namanya 'ngerantau', pasti mindset kita udah jauh banget. Soalnya, inget cerita Malin Kundang gitu deh, ngerantau ke kota, blablabla. Cikarang-Bandung? Jakarta-Bandung? Umumnya kita gak bakal nyebut itu ngerantau. Terus apa ya? :') 
Walaupun begitu, gua tetep nyebutnya 'ngerantau'. Sedeket apapun jaraknya, kalau gua udah jauh dari orangtua, itu yang namanya ngerantau. Yaaaah bisa dibilang lebay, tapi emang gak ada kata lain kan? 
Gua salut sama orang-orang dari luar Bandung, yang bela-belain kesini nyari ilmu. Itu sih bener deh hebat. Pulang kapan sih? Paling kalau libur. Pulangnya aja ongkosnya udah mahal banget, dan mesti lewat udara atau gak laut kan? Kalau gua? Travel jadi. 

Gua bukan 'anak mami' yang manja dan banyak ngeluh. Yaaa kalau gua manja, gak mungkin gua kuliah di luar kota sih... Tapi yang namanya kedeketan orang tua sama anak ya gimana sih, ngerasain gak sih? Yang biasanya di rumah makan tinggal ngomong, apa aja ada, apalagi kalau rumah lu ada ART (asisten rumah tangga)nya, ntaps bet kan? Mau ke indomart aja gak perlu jalan deh. Lu minta tolong beliin aja. Terus kalo lu punya adek, ngisengin adek-adek lu, ngaduin adek lu kalau dia kerjaannya main mulu gak ngerjain PR, dll. Ngelendot sama orangtua lu, nonton TV di ruang tamu, ketawa-tawa bareng, cerita sana-sini, pffftt. Banyak banget yang gua sebagai anak rantau kangenin. Itu gua, yang cuman berjarak 2 jam. Gimana yang tadi gua sebutin di atas? Anak-anak dari luar propinsi, yang belum tentu sebulan sekali pulang. Sumpah, salut. Feel like... i want to hug them and pet them while saying 'there, there child.. im here for you... we are in the same situations here... but you are braver of course.. jangan nakal yak disini' #lebay 
But seriously tho. Thumbs up deh buat mereka. 

Ketika kangen, anak rantau paling cuman bisa ngehubungin keluarga via hp, kan? entah chat, telpon, atau video call. Yg seru yaaa video call, dimana bisa ngeliat keadaan rumah kita, kalau kita lagi kangen rumah. Dan ada aja letak perabotan yang dirubah, pas gua nya udah pergi. Hhahahah :' 
Gua juga ada group whatsapp yang isinya bokap-nyokap dan adek gua yang cowok, yang skrg kelas 3 SMP. Grupnya namanya "F a m i l y *emot keluarga*" unyubet kan? lol
Di grup ituu, gua suka curhat apapun yang terjadi selama gua di Bandung. Pokoknya yang dari yg ga penting bin aneh, sampe hal-hal yang penting. Dari mulai digodain bule Moroko terus diajak nikah pas lagi di angkot di Cihampelas, gua nyasar sampe ke Trans Studio, dll, sampe hal pertemuan orang tua di kampus. Itu grup emang berarti banget sih, serasa lagi ngomong face to face sama mereka. Lagi makan enak, lagi makan gak enak, gua pap ke mereka. Entah, gallery mereka isinya pap-an gua semua mungkin.... Receh kan anak kalian oh ayah dan bunda ~ 

Ketika gua kangen banget dan lagi akut kangennya, gua bakalan nanyain mereka 'kapan kesini?' dengan nada pemaksaan. Yah gitu, gak tau kenapa ya. Padahal ini bukan sekali sih. Pas SMP kelas 2, bokap-nyokap pindah ke Cikarang (dari Jakarta) karena bokap punya kerjaan baru dan mutusin buat beli rumah disana. Jadi ya stay di cikarang. Gua masih di Jakarta lanjutin sekolah sampai lulus SMP, terus SMA nya pindah kesana karena sayang banget kalau gua harus pindah pas kelas 2 SMP, bentar lagi lulus. Di Jakarta gua tinggal sama oma gua dan ii gua (ii = tante, adek emak) dan rasa kangennya gak akut karena around me yaaa masih ada keluarga yg gua tau, dan orangtua sama adek2 gua juga dateng ke rumah oma seminggu sekali. 
Nah, ini? Ini beda banget. Bandung cuy, jauh..macet..haaaftt

Tapi ya jalanin aja sih, gua termasuk hoki juga bisa dibilang. Kadang keluarga ngunjungin sebulan sekali, atau 2 bulan sekali. Kadang gua yang balik. Kalau gua liat masih banyak temen gua yang bahkan dari awal kuliah belum ketemu keluarga, padahal deket. 

Rasa kangen emang ada, apalagi awal-awal ngekost gila deh. Terus lagi, yang sedihnya, kalau udah di rumah terus mau balik lagi ke Bandung... Pas dadah-dadah sama orang tua, cipika-cipiki, berasa pengen nangis tapi ditahan. Mereka juga gitu. 

Yah, but it's my choice. Like, have you ever feeling sad when you want to leave your home but then you remember taking college in another city is YOUR CHOICE? Like... waktu di rumah dulu, libur panjang abis UN, gua ngebet banget pengen tinggal di Bandung, ngebet banget kuliah and poooffff. When it all happens, all i want is my family around. what da shiz dude~

Dan akhirnya gua tau, kuliah gak sesimple yang anak-anak sekolahan pikirin. Syusyah ya ternyata :') yaa ada FUN ada Rempongnya sih, tergantung kita ngeimbanginnya aja. Asal jangan terlalu ambis banget, soalnya bisa stress kalau kayak gitu hahahahah
Kalau kata oma gua tersayang sih, 'orang terlalu pinter jadi bego'. Hmmm, entah beliau merumuskan dari mana, tapi ada aja contoh nyata individunya dan gua cuman merespon "lah, bener juga".
Jadi, sebagai anak rantau, yah... Jalanin aja lah ya....  
Yah, namanya perjuangan kan? Demi S1, sukursukur bisa S2, baru semester 1 aja mulai kerasa empot-empotannya LeL.
Tapi percayalah, it's all worth it in the end. Yahhhh tergantung individu nya juga sih. Inget aja quotes, well, judul lagu juga, 'WORK HARD, PLAY HARD'. Ganti aja 'work'nya jadi 'study'. Hm. Leh ugha. 

Inget hai rantauers.... Orangtua kita percayain kita kuliah jauh, jangan di sia-sia-in lah. Mereka cari duit di sono, kita disini tanpa pantauan mereka harus ngerespect pengorbanannya lah #hanjaayyyyy 
No muna sih, tapi setelah dipikir-pikir yaaa rantauers diharapkan bikin mereka seneng, pulang-pulang bawa ijasah S1, terus kerja deh, jangan belum juga lulus pulang-pulang malah bawa cucu, ngerepotin orangtua banget plus it will really hurt their feeling. Udah itu aja. Gak usah cumlaude, ga usah belajar sampe gak tidur, gak usah macem-macem gapapa, yang penting kalau bisa 4 tahun lulus lah, amin Ya Tuhan.. ini buat gua juga sih xD
Tapi kalau merasa bisa lebih yah sok, itu semua di tangan kita. Pilihan kita. Nyenengin orang tua aja sih dengan enggak macem-macem hehehe :v    

Akhir kata saya anak rantau yang kotanya gak terlalu jauh dari Bandung tapi lebay banget dikit-dikit kangen rumah, undur diri dari hadapan anda. See u on my next post!



(Love you mom, dad, kevin, cindy, doain cci disini!<3)